SOKOGURU, BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menegaskan komitmennya untuk menjamin sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang bersih, transparan, dan bebas dari praktik kecurangan.
Komitmen itu diwujudkan lewat Penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh kepala sekolah negeri di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (24/6/2025).
Dok.Pemkot Bandung,
Acara yang berlangsung di Aula SMPN 2 Bandung tersebut dipimpin langsung oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, dan dihadiri unsur Forkopimda, termasuk TNI, Polri, dan Kejaksaan Negeri.
Baca juga: Farhan Ancam Penjarakan Pelaku Pungli PPDB di Bandung, Uang Suap Capai Rp8 Juta per Kursi!
Farhan: Ini Bukan Seremoni, Ini Gebrakan Moral!
“Penandatanganan ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah gebrakan moral, bukti nyata bahwa kita tidak main-main soal integritas layanan pendidikan,” tegas Farhan di hadapan ratusan kepala sekolah.
Menurut Farhan, saat ini terdapat 350 sekolah negeri di Kota Bandung yang terdiri dari 5 Taman Kanak-kanak (TK), 270 Sekolah Dasar (SD), dan 75 Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri.
Baca juga: Orang Tua Hati-Hati! Pemkot Bandung Awasi Ketat Domisili Jelang PPDB 2025
Jumlah ini mencerminkan besarnya tanggung jawab untuk menjaga kualitas dan keadilan dalam layanan pendidikan publik.
47.500 Pendaftar PPDB, Sistem Akan Diawasi Ketat
Hingga 20 Juni 2025, tercatat 47.500 calon peserta didik telah terdata melalui sistem PPDB.
Farhan menegaskan, pengawasan tahun ini akan diperketat melalui tim rahasia khusus yang diturunkan langsung ke sekolah-sekolah, terutama yang menjadi favorit masyarakat.
“Kalau ada tekanan dari pihak manapun, saya siap minta bantuan aparat bahkan langsung ke Pak Menteri. Kita hadapi bareng,” ucapnya.
Wali Kota Bandung: Jangan Pakai Cara Kotor!
Farhan mengimbau para orang tua untuk tidak mencoba menyuap atau menggunakan jalur belakang demi meloloskan anak ke sekolah favorit.
Baca juga: Penjabat Bupati Bekasi Minta Prioritaskan PPDB untuk Warga Miskin
“Jangan tempuh cara-cara yang kotor. Karunya budak. Kita akan pidana bukan hanya penerima pungli, tapi juga pemberinya!” tegasnya.
Tak Ada Temuan Transaksi Mencurigakan, Tapi Waspada Tetap Jalan
Farhan menyebut hingga saat ini belum ada transaksi mencurigakan yang terbukti dalam proses PPDB. Namun, langkah pencegahan akan terus dilakukan.
“Mereka mundur teratur begitu kita gebrak-gebrak. Pencegahan adalah kunci!” katanya.
Atasi Blank Spot dan Isu Sekolah Favorit
Farhan juga mengakui adanya tantangan pemerataan akses pendidikan, terutama di kawasan yang jauh dari pusat kota.
Pemkot Bandung tengah menjajaki opsi transportasi khusus dan kolaborasi dengan sekolah swasta, termasuk mengupayakan agar dana bantuan pendidikan (PIP, KIP) bisa menjangkau lebih banyak siswa kurang mampu.
Menanggapi isu sekolah favorit, Farhan menyebut hal itu adalah soal persepsi, bukan regulasi. Fokusnya adalah menyetarakan kualitas semua sekolah, termasuk di pinggiran kota.
“Saya harus bikin sekolah di Cibiru sama bagusnya dengan yang di tengah kota. Itu bukti nyata, bukan sekadar narasi,” pungkasnya. (*)